Prolog Perjalanan panjang seni rupa
Jambi telah dimulai sejak tahun 1980. Hingga tahun 1982, terdapat dua
puluh perupa yang pada tahun itu menggelar pameran lukis pertama. Dengan
berdirinya Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) pada tahun 1986, geliat
seni rupa semakin marak. Setiap tahun
mampu digelar empat hingga lima kali pameran. Walau kemudian pada awal
tahun seribu sembilan ratus sembilan puluhan SMSR tersebut tidak lagi
beroperasi, geliat dan apresiasi seni rupa di Jambi masih terus hidup.
Hingga kini, terdapat lima puluhan perupa Jambi yang aktif berkarya.
Sejarah pun membuktikan bahwa Jambi memegang peranan penting sebagai
penggerak untuk mengangkat seni rupa Sumatra, khususnya bidang lukis, ke
ranah nasional. Para perupa Jambi hingga saat ini pada dasarnya masih
kesulitan dalam menemukan ikon-ikon yang mampu mewakili dan mencirikan
daerah. Hal ini menjadikan karya-karya mereka masih “mengambang”.
Pekerjaan rumah ini lah yang sekarang menjadi tugas besar para perupa
untuk menggali dan menemukannya. Pameran lukis kali ini mencoba untuk
mengangkat salah satu kekuatan Jambi dari sisi fauna, yaitu harimau.
Sebagaimana data teknis yang ada, wilayah Jambi merupakan daerah yang
memilliki habitat harimau terbanyak di Sumatra. Harimau, bukan semata
dipandang sebagai figur hewan langka, namun lebih dari itu. Sosok
harimau melekat dalam kehidupan spiritual tradisional masyarakat. Hal
ini tampak pada legenda-legenda dalam tradisi lisan. Di sisi spiritual
tradisional, ritual magis masih dapat ditemukan pada sebagian besar
masyarakat non perkotaan. Penghormatan atas keberadaan harimau pun
tampak pada laku keseharian masyarakat agraris atau mereka yang dekat
dengan kehidupan alam. Sebutan “datuk” atau “nenek” sebagai kata ganti
penghormatan untuk harimau, menjadi salah satu bukti bahwa mitos-mitos
tentang harimau begitu melekat, dipercaya, dihormati dan membudaya di
masyarakat. Pada kesempatan ini, pameran lukis perupa Jambi yang
diprakarsai oleh Sanggar Seni Rupa Tanah Pilih, mengangkat sosok harimau
lewat sebuah pameran dengan judul: “Myth Beyond The Wild”. Tujuan yang
diharapkan adalah mengangkat harimau, yang sarat dengan mitosnya,
menjadi salah satu ikon Jambi. Agar kelak di mana pun, ketika seseorang
berbicara tentang harimau Sumatra, maka yang pertama kali muncul dalam
benak adalah: JAMBI. Diharapkan pameran ini dapat meningkatkan
apresiasi lukis masyarakat luas dan memicu progresivitas kualitas dan
kuantitas karya perupa Jambi.
Oleh: Kereisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar