Rabu, 04 November 2015

Meski Kemarau, Tanjabtim Bisa Panen Padi





MUARASABAK – Meski dalam kondisi kemarau panjang dan diselimuti kabut asap, disejumlah wilayah dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat melakukan panen padi. Pada musim panen kali ini, di Desa Simpang Datok telah dilakukan 268 hektar lahan padi. Walaupun belum memenuhi dari target 600 Hektar lahan di desa ini, namun Pemkab Tanjab Timur optimis meski dalam kondisi kekeringan saat ini hasil panen padi cukup membahagiakan.
‘’Alhamdulillah, kita patut bersyukur walau dalam kondisi saat ini kemarau, kita bias panen seluas ini,’’ kata Bupati Tanjung Jabung Timur Ambo Tang.
Bupati yang datang langsung pada acara panen raya di Desa Simpang Datok Kecamatan Nipah Panjang, Selasa (27/10) mengungkapkan, musim kemarau hamper disetiap tahun dialami tidak hanya wilayah Kabupaten Tanjab Timur namun wilayah lainnya perlu segera disikapi. Ia mencotontohkan Parit III, IV dan V Dsa Simpang Datok, dalam kondisi kekeringan musim kemarau bisa disiasati dengan membuat tempat penampungan air dan ketersediaan pompa disetiap parit.
‘’Saat ini kita baru memiliki 4 pompa. Padahal seharusnya satu parit sepuluh pompa air. Untuk itu kita berharap Dinas Pertanian Provinsi Jambi dapat memberi perhatian khusus terkait masalah ini,’’ ujarnya.
Sementara itu, dari laporan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanjab Timur Akhmad Maushul menyampaikan, Desa Simpang Datok memiliki potensi yang bagus dalam produktifitas padi. Makanya ditargetkan 600 hektar dan sudah terealisasi 268 hektar. Sisanya akan berlanjut hingga bulan enam mendatang dngan menanam jenis padi Impara 3 yang sangat sesuai dengan daerah rawa dengan masa panen yang singkat sekitar 105 hari. Kegiatan panen kali ini merupakan bagian dari 25 hektar penangkar padi dan 243 kegiatan Gerakan Serentak Tanam Padi Dua Kali Setahun (Gertak Tanpa Dusta). Kegiatan gertak tanpa dusta yang telah diselenggarakan pada tahun ke 5 ini ditargetkan 1500 Hektar lahan padi yang disebar di 6 kecamatan. Dari target tersebut 40 persennya berada di Simpang datok.
‘’ Di Desa Simpang Datok ini mendapat bantuan dari APBN untuk desa Mandiri Benih. Diharapkan dengan bantuan ini dapat mengakomodir gudang penangkar benih dan lainnya sehingga dapat mensuplai benih tidak hanya di Kabupaten Tanjab Timur namun juga untuk wilayah di Provinsi Jambi,’’ kata Maushul.
Terkait padi yang mengalami gagal panen atau puso, Pemerintah pusat akan melakukan identifikasi yang diharapkan nantinya ada bantuan yang akan dikucurkan terhadap lahan tersebut.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi Amrin Azis saat ditanya terkait bantuan-bantuan yang dikucurkan, ia menjelaskan sejauh ini bantuan dari pemerintah pusat terus ada, mulai dari benih dan pupuk tergantung pada usulan dari kabupaten atau lapangan. Akan tetapi dengan catatan, hamparan seluas 200 hektar harus diusulkan asuransi dahulu sejak tanam. Mislanya 180 hektar petani membayar Rp. 40 ribu sisanya dibayarkan pemerintah.
‘’Nah, nanti apabila gagal panen asuransi akan dibayarkan mulai dari Rp. 6 hingga 7 Juta,’’ katanya.
Untuk tahun ini, jelas Amrin, telah dilakukan uji coba di 12 Provinsi. Untuk wilayah Sumatera di Provinsi Lampung, Palembang dan Medan. Sedangkan untuk wilayah Provinsi Jambi Jambi dan provinsi lainya belum dilakukan karena akan diusulkan pada tahun 2015 ini. (v3n)


Sumber: Bagian Humas dan Protokol Setda Tanjung Jabung Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar