Jumat, 29 Maret 2013

PENDAWA LIMA


PENDAWA LIMA
 1. PRABU YUDHISTIRA
yudhistira
PRABU YUDHISTIRA menurut cerita pedalangan Jawa adalah raja jin negara Mertani, sebuah Kerajaan Siluman yang dalam penglihatan mata biasa merupakan hutan belantara yang sangat angker. Prabu Yudhistira mempunyai dua saudara kandung masing-masing bernama ;Arya Danduwacana, yang menguasai kesatrian Jodipati dan Arya Dananjaya yang menguasai kesatrian Madukara. Prabu Yudhistira juga mempunyai dua saudara kembar lain ibu, yaitu ; Ditya Sapujagad bertempat tinggal di kesatrian Sawojajar, dan Ditya Sapulebu di kesatrian Baweratalun.Prabu Yudhistira menikah dengan Dewi Rahina, putri Prabu Kumbala, raja jin negara Madukara dengan permaisuri Dewi Sumirat. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh seorang putri bernama Dewi Ratri, yang kemudian menjadi istri Arjuna.Ketika hutan Mertani berhasil ditaklukan keluarga Pandawa berkat daya kesaktian minyak Jayengkaton milik Arjuna pemberian Bagawan Wilwuk/Wilawuk, naga bersayap dari pertapaan Pringcendani. Prabu Yudhistira kemudian menyerahkan seluruh negara beserta istrinya kepada Puntadewa, sulung Pandawa, putra Prabu Pandu dengan Dewi Kunti. Prabu Yudhistira kemudian menjelma atau menyatu dalam tubuh Puntadewa, hingga Puntadewa bergelar Prabu Yudhistira. Prabu Yudhistira darahnya berwarna putih melambangkan kesuciannya.
 2. BIMA atau WERKUDARA
b37_bima_indhu_solo1
Dikenal pula dengan nama; Balawa, Bratasena, Birawa, Dandunwacana, Nagata, Kusumayuda, Kowara, Kusumadilaga, Pandusiwi, Bayusuta, Sena, atau Wijasena. Bima putra kedua Prabu Pandu, raja Negara Astina dengan Dewi Kunti, putri Prabu Basukunti dengan Dewi Dayita dari negara Mandura. Bima mempunyai dua orang saudara kandung bernama: Puntadewa dan Arjuna, serta 2 orang saudara lain ibu, yaitu ; Nakula dan Sadewa. Bima memililki sifat dan perwatakan; gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur. Bima memiliki keistimewaan ahli bermain ganda dan memiliki berbagai senjata antara lain; Kuku Pancanaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa (kapak besar) dan Bargawasta, sedangkan ajian yang dimiliki adalah ; Aji Bandungbandawasa, Aji Ketuklindu dan Aji Blabakpangantol-antol. Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran yaitu; Gelung Pudaksategal, Pupuk Jarot Asem, Sumping Surengpati, Kelatbahu Candrakirana, ikat pinggang Nagabanda dan Celana Cinde Udaraga. Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain; Kampuh atau kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati dan pupuk Pudak Jarot Asem. Bima tinggal di kadipaten Jodipati, wilayah negara Amarta. Bima mempunyai tiga orang isteri dan 3 orang anak, yaitu :
1. Dewi Nagagini, berputra Arya Anantareja,
2. Dewi Arimbi, berputra Raden Gatotkaca dan
3. Dewi Urangayu, berputra Arya Anantasena.
Akhir riwayat Bima diceritakan, mati sempurna (moksa) bersama ke empat saudaranya setelah akhir perang Bharatayuda.
3. ARJUNA
arjuna
Adalah putra Prabu Pandudewanata, raja negara Astinapura dengan Dewi Kunti/Dewi Prita  putri Prabu Basukunti, raja negara Mandura. Arjuna merupakan anak ke-tiga dari lima bersaudara satu ayah, yang dikenal dengan nama Pandawa. Dua saudara satu ibu adalah Puntadewa dan Bima/Werkudara.
Sedangkan dua saudara lain ibu, putra Pandu dengan Dewi Madrim adalah Nakula dan Sadewa. Arjuna seorang satria yang gemar berkelana, bertapa dan berguru menuntut ilmu. Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi Pandita di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Arjuna dijadikan jago kadewatan membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka. Atas jasanya itu, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Kaindran bergelar Prabu Karitin dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain ; Gendewa ( dari Bathara Indra ), Panah Ardadadali ( dari Bathara Kuwera ), Panah Cundamanik ( dari Bathara Narada ). Arjuna juga memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, atara lain ; Keris Kiai Kalanadah, Panah Sangkali ( dari Resi Durna ), Panah Candranila, Panah Sirsha, Keris Kiai Sarotama, Keris Kiai Baruna, Keris Pulanggeni ( diberikan pada Abimanyu ), Terompet Dewanata, Cupu berisi minyak Jayengkaton ( pemberian Bagawan Wilawuk dari pertapaan Pringcendani ) dan Kuda Ciptawilaha dengan Cambuk Kiai Pamuk. Sedangkan ajian yang dimiliki Arjuna antara lain: Panglimunan, Tunggengmaya, Sepiangin, Mayabumi, Pengasih dan Asmaragama.  Arjuna mempunyai 15 orang istri dan 14 orang anak. Adapun istri dan anak-anaknya adalah :
  1. Dewi Sumbadra , berputra Raden Abimanyu.
  2. Dewi Larasati , berputra Raden Sumitra dan Bratalaras.
  3. Dewi Srikandi
  4. Dewi Ulupi/Palupi , berputra Bambang Irawan
  5. Dewi Jimambang , berputra Kumaladewa dan Kumalasakti
  6. Dewi Ratri , berputra Bambang Wijanarka
  7. Dewi Dresanala , berputra Raden Wisanggeni
  8. Dewi Wilutama , berputra Bambang Wilugangga
  9. Dewi Manuhara , berputra Endang Pregiwa dan Endang Pregiwati
10. Dewi Supraba , berputra Raden Prabakusuma
11. Dewi Antakawulan , berputra Bambang Antakadewa
12. Dewi Maeswara
13. Dewi Retno Kasimpar
14. Dewi Juwitaningrat , berputra Bambang Sumbada
15. Dewi Dyah Sarimaya.
Arjuna juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu ; Kampuh/Kain Limarsawo, Ikat Pinggang Limarkatanggi, Gelung Minangkara, Kalung Candrakanta dan Cincin Mustika Ampal (dahulunya milik Prabu Ekalaya, raja negara Paranggelung).
Arjuna juga banyak memiliki nama dan nama julukan, antara lain ; Parta (pahlawan perang), Janaka (memiliki banyak istri), Pemadi (tampan), Dananjaya, Kumbaljali, Ciptaning Mintaraga (pendeta suci), Pandusiwi, Indratanaya (putra Bathara Indra), Jahnawi (gesit trengginas), Palguna, Danasmara ( perayu ulung ) dan Margana ( suka menolong ).
Arjuna memiliki sifat perwatakan ; Cerdik pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah.
Arjunaa memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Setelah perang Bhatarayuda, Arjuna menjadi raja di Negara Banakeling, bekas kerajaan Jayadrata.
Akhir riwayat Arjuna diceritakan, ia muksa ( mati sempurna ) bersama ke-empat saudaranya yang lain. 
4. NAKULA
nakula
Nang dalam pedalangan Jawa disebut pula dengan nama Pinten (nama tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat dipergunakan sebagai obat) adalah putra ke-empat Prabu Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Madrim, putri Prabu Mandrapati dengan Dewi Tejawati, dari negara Mandaraka. Nakula lahir kembar bersama adiknya, Sahadewa atau Sadewa (pedalangan Jawa), Nakula juga menpunyai tiga saudara satu ayah, putra Prabu Pandu dengan Dewi Kunti, dari negara Mandura bernama; Puntadewa, Bima/Werkundara dan Arjuna. Nakula adalah titisan Bathara Aswi, Dewa Tabib. Nakula mahir menunggang kuda dan pandai mempergunakan senjata panah dan lembing. Nakula tidak akan dapat lupa tentang segala hal yang diketahui karena ia mepunyai Aji Pranawajati pemberian Ditya Sapujagad, Senapati negara Mretani. Nakula juga mempunyai cupu berisi, “Banyu Panguripan atau Air kehidupan” (tirtamaya) pemberian Bhatara Indra. Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia. Nakula tinggal di kesatrian Sawojajar, wilayah negara Amarta. Nakula mempunyai dua orang isteri yaitu:
1. Dewi Sayati putri Prabu Kridakirata, raja negara Awuawulangit, dan
    memperoleh dua orang putra masing-masing bernama; Bambang
    Pramusinta dan Dewi Pramuwati.
2. Dewi Srengganawati, putri Resi Badawanganala, kura-kura raksasa
    yang tinggal di sungai/narmada Wailu (menurut Purwacarita,
    Badawanangala dikenal sebagai raja negara Gisiksamodra/Ekapratala)
    dan memperoleh seorang putri bernama Dewi Sritanjung.
Dari perkawinan itu Nakula mendapat anugrah cupu pusaka berisi air kehidupan bernama Tirtamanik. Setelah selesai perang Bharatyuda, Nakula diangkat menjadi raja negara Mandaraka sesuai amanat Prabu Salya kakak ibunya, Dewi Madrim. Akhir riwayatnya diceritakan, Nakula mati moksa bersama keempat saudaranya.
5. SADEWA atau Sahadewa
sadewa
Dalam pedalangan Jawa disebut pula dengan nama Tangsen (buah dari tumbuh-tumbuhan yang daunnya dapat dipergunakan dan dipakai untuk obat) adalah putra ke-lima atau bungsu Prabu Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Madrim, putri Prabu Mandrapati dengan Dewi Tejawati dari negara Mandaraka. Ia lahir kembar bersama kakanya, Nakula. Sadewa juga mempunyai tiga orang saudara satu ayah, putra Prabu Pandu dengan Dewi Kunti, dari negara Mandura, bernama; Puntadewa, Bima/Werkundara dan Arjuna. Sadewa adalah titisan Bathara Aswin, Dewa Tabib. Sadewa sangat mahir dalam ilmu kasidan (Jawa)/seorang mistikus. Mahir menunggang kuda dan mahir menggunakan senjata panah dan lembing. Selain sangat sakti, Sadewa juga memiliki Aji Purnamajati pemberian Ditya Sapulebu, Senapati negara Mretani yang berkhasiat; dapat mengerti dan mengingat dengan jelas pada semua peristiwa. Sadewa mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia. Sadewa tinggal di kesatrian Bawenatalun/Bumiretawu, wilayah negara Amarta. Sadewa menikah dengan Dewi Srengginiwati, adik Dewi Srengganawati (Isteri Nakula), putri Resi Badawanganala, kura-kura raksasa yang tinggal di sungai/narmada Wailu (menurut Purwacarita, Badawanangala dikenal sebagai raja negara Gisiksamodra/Ekapratala). Dari perkawinan tersebut ia memperoleh seorang putra bernama Bambang Widapaksa/ Sidapaksa). Setelah selesai perang Bharatayuda, Sedewa menjadi patih negara Astina mendampingi Prabu Kalimataya/Prabu Yudhistrira. Akhir riwayatnya di ceritakan, Sahadewa mati moksa bersama ke empat saudaranya.

SEMAR MANTU

Wayang kulit merupakan Wahana cerminan tata kehidupan manusia dari sifat perilaku sampai tatanan tuntunan dan tontonan. Semar Mantu sebagai mitos cerminan Rakyat kecil yang setia pada Majikan. Semar secara etimoogi berari Eseme samar-samar ( bukan mesem neng amar ) Bagaimana Endang roro temon akan dikawinkan dengan Raden Bamabang senep .yang intinya adalah penyamaran Abimanyu dengan siti sundari.dimana saat togok mempuyai anak angkat bernama Roro temon,sudah sepakat untuk dikawinkan dengan Bambang senep anak angkat semar. ternyata togok membatalkan lamaran lantaran ada orang lain Raden laksmono atau lesmono putra raja astina . di antar Prabu bolodewo melamar roro temon dengan setengah memaksa. kebetulan saat melamar petruk utusan samar memastikan janji tanggal perkawinan.Akhirnya terjadi pertempuran . Dengan cerdas Togok menegahi dengan minta bebono akhirnya Bambang snep lah yang bisa menyunting roro teon yang ternyata adalah penyamaran Abimanyu dan siti sundari

SANGAR SENI RUPA TANAH PILIH JAMBI

Prolog Perjalanan panjang seni rupa Jambi telah dimulai sejak tahun 1980. Hingga tahun 1982, terdapat dua puluh perupa yang pada tahun itu menggelar pameran lukis pertama. Dengan berdirinya Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) pada tahun 1986, geliat seni rupa semakin marak. Setiap tahun mampu digelar empat hingga lima kali pameran. Walau kemudian pada awal tahun seribu sembilan ratus sembilan puluhan SMSR tersebut tidak lagi beroperasi, geliat dan apresiasi seni rupa di Jambi masih terus hidup. Hingga kini, terdapat lima puluhan perupa Jambi yang aktif berkarya. Sejarah pun membuktikan bahwa Jambi memegang peranan penting sebagai penggerak untuk mengangkat seni rupa Sumatra, khususnya bidang lukis, ke ranah nasional. Para perupa Jambi hingga saat ini pada dasarnya masih kesulitan dalam menemukan ikon-ikon yang mampu mewakili dan mencirikan daerah. Hal ini menjadikan karya-karya mereka masih “mengambang”. Pekerjaan rumah ini lah yang sekarang menjadi tugas besar para perupa untuk menggali dan menemukannya. Pameran lukis kali ini mencoba untuk mengangkat salah satu kekuatan Jambi dari sisi fauna, yaitu harimau. Sebagaimana data teknis yang ada, wilayah Jambi merupakan daerah yang memilliki habitat harimau terbanyak di Sumatra. Harimau, bukan semata dipandang sebagai figur hewan langka, namun lebih dari itu. Sosok harimau melekat dalam kehidupan spiritual tradisional masyarakat. Hal ini tampak pada legenda-legenda dalam tradisi lisan. Di sisi spiritual tradisional, ritual magis masih dapat ditemukan pada sebagian besar masyarakat non perkotaan. Penghormatan atas keberadaan harimau pun tampak pada laku keseharian masyarakat agraris atau mereka yang dekat dengan kehidupan alam. Sebutan “datuk” atau “nenek” sebagai kata ganti penghormatan untuk harimau, menjadi salah satu bukti bahwa mitos-mitos tentang harimau begitu melekat, dipercaya, dihormati dan membudaya di masyarakat. Pada kesempatan ini, pameran lukis perupa Jambi yang diprakarsai oleh Sanggar Seni Rupa Tanah Pilih, mengangkat sosok harimau lewat sebuah pameran dengan judul: “Myth Beyond The Wild”. Tujuan yang diharapkan adalah mengangkat harimau, yang sarat dengan mitosnya, menjadi salah satu ikon Jambi. Agar kelak di mana pun, ketika seseorang berbicara tentang harimau Sumatra, maka yang pertama kali muncul dalam benak adalah: JAMBI. Diharapkan pameran ini dapat meningkatkan apresiasi lukis masyarakat luas dan memicu progresivitas kualitas dan kuantitas karya perupa Jambi.
 
Oleh: Kereisme

Kamis, 28 Februari 2013

RADIO SUARA TANJABTIM DALAM GAMBAR

KOMISI PENYIARAN DAERAH JAMBI
PARA KOMESARIS RADIO TANJABTIM

RIBUT SUWARSONO DIRUT UTAMA

Menko Resmikan Jembatan Muara Sabak

Menko Resmikan Jembatan Muara Sabak

Tradisi Maulidan di Sabak Timur

RADIO SUARA TANJUNG JABUNG TIMUR. 
Kabupaten Tanjab Timur tak hanya lekat dengan tradisi mandi Safar, namun juga masih melestarikan tradisi maulidan bergenerasi. Di Desa Simbur Naik semisal, maulidan diakhiri dengan makan bersama, dan berbagai telur rebus dalam kresek

DESA Simbur Naik, Kecamatan Sabak Timur, Sabtu (2/1) tampak sibuk. Sejumlah ibu-ibu terlihat membawa talam besar terbalut kain taplak meja. Selain nampan, mereka juga membawa kantong asoy berwarna hitam dengan hiasan bunga.
Mereka berjalan menuju ke Masjid Nurul Huda. Sebuah masjid berusia tua berdinding kayu. Kondisinya sedang dipugar, dengan sejumlah perbaikan di sana-sini. Di desa itu juga sudah berdiri masjid raya, dan sekarang dalam proses pembangunan.
Di dalam masjid, bawaan tadi mereka letakkan ke bagian belakang. Mengumpul menjadi satu karena kemarin, warga desa sedang merayakan hari besar umat Islam. Yakni Maulid Nabi Muhammad atau maulidan. Perayaan maulid berlangsung setiap tahunnya. Sekilas tidak ada yang berbeda dalam perayaan itu dengan perayaan serupa di tempat lainnya.
Seperti ceramah agama dari ustaz setempat. Namun jika diteliti, ada sebuah tradisi secara turun temurun dan dilakukan warga setempat. Pantauan Tribun, setelah ceramah agama. Perayaan dilanjutkan dengan makan bersama. Di sini keunikannya. Penyajian makanan saat makan bersama disajikan dalam nampan besar bawaan para ibu tadi.
Dalam nampan terhampar makanan tradisional khas setempat, termasuk terbuat dari beras yang dimasak menggunakan santan, lalu dibungkus daun pisang. Kata warga, makanan itu bisa bertahan hitungan hari. Selain nasi bungkus pisang, di nampan juga tersaji daging ayam, dan lau pauk lainnya.
Satu nampan dihidangkan buat tiga-empat warga. Selain penyajian unik, setelah selesai dan pulang, mereka berbagi telur rebus. Para ibu membawa satu kantong plastik asoy (kresek) yang berisi sejumlah telur rebus dan untaian bunga dari plastik.
Kata Firdaus, seorang warga. Tradisi itu sudah berlangsung turun temurun. "Jadi setiap warga membawa satu nampan besar berisi makanan. Selain itu mereka juga membawa mangkok yang diisi nasi, telur dan bunga," jelasnya, kemarin. Sebelum dibagikan kepada seluruh warga, mangkok tadi dikumpulkan menjadi satu.
Baru kemudian diacak sehingga saling tertukar. "Mangkuknya nanti akan bertukar dengan mangkuk warga lain. Jadi warga harus merelakan mangkuknya dibawa warga lain, begitu juga sebaliknya. Maksud dari semua ini, adalah sebagai ungkapan kebersamaan satu rasa. Bukan untuk apa apa," jelas Firdaus.
Untuk telur dan bunga did alam plastik, Firdaus mengatakan hanya sebagai ungkapan kebahagiaan saja. "Lebih kepada tradisi kami. Hari ini kan adalah hari kelahiran nabi. Jadi, sama seperti kelahiran anak di sini, selalu dibawakan bunga dan telur. Namun perlu diingat, prosesi itu bukan prosesi agama, hanya sebagai bentuk luapan kebahagiaan saja," tutup Firdaus. (andiprimaputra)

LATAR BELAKANG RADIO SUARA TANJAB TIMUR



Kabupaten Tanjung Jabung Timur  meliputi wilayah seluas 5.445,00 Ha, yang terdiri dari 11 Kecamatan 93 Desa/Kelurahan berdiri berdasarkan UU Nomor 54 Tahun 1999 sebagai bagian dari pemekaran wilayah Kabupaten Tanjung Jabung. Selama kurun waktu 13 tahun setelah terbentuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum mempunyai sarana informasi terutama media radio.
Radio Suara Tanjung JAbung Timur fm 105,4  MHz
Berawal dari hobi para pendiri radio untuk bereksprimen dalam tehnik keradioan dan dilihat dari tidak adanya sarana informasi dan hiburan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, maka kami sangat tertarik dan antusias  membentuk radio yang diberi nama Radio Sidomukti Fm, kemudian kami lembagakan dalam PT Radio Suara Tanjung Jabung Timur, dan ternyata khalayak pendengar yang sebagian besar tinggal di pedesaan di selurus pelosok kecamatan yang masih susah dijangkau dan dilalui kendaraan, sehingga diharapkan masyarakat dapat menerima informasi yang ditawarkan yaitu berita,  hiburan dan pendidikan.
Berdasarkan dari hal tersebut diatas dan mengingat  media radio sangat efektif dan cocok dinikmati sambil melaksanakan aktifitas tanpa menganggu aktifitas itu sendiri, kami berkeyakinan kedepan Radio Sidomukti  Fm mampu membawa misi sebagai media informasi, hiburan dan media pendidikan.

  Maksud pendirian.
Maksud pendirian Radio Sidomukti  Fm adalah untuk menyampaikan informasi dan hiburan. serta pendidikan mengingat radio masih menjadi alat alternatif  bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi, baik itu informasi regional, nasional dan mancanegara maupun hiburan yang diharapkan akan didengar oleh lapisan masyarakat dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan sekitarnya

  Tujuan pendirian.
Adapun tujuan pendirian Radio sidomukti  Fm antara lain :
Ø  Untuk menyampaikan informasi baik regional, nasional maupun mancanegara
Ø  Sebagai media hiburan untuk memperat hubungan sosial masyarakat
Ø  Sebagai sarana pendidikan, seni dan budaya
Ø  Sebagai sarana penyalurkan kreatifitas kawula muda dan
Ø  Membantu pemerintah menyediakan lapangan tenaga kerja

  Visi.
VISI merupakan suatu cerminan terhadap apa yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Sebagai tujuan jangka panjang, kemana Radio sidomukti  Fm akan diarahkan dan apa yang akan dicapai , maka yang menjadi Visi Radio Sido Mukti  Fm adalah :
“ MENJADIKAN RADIO SEBAGAI MEDIA INFORMASI, PENDIDIKAN DAN HIBURAN UNTUK PENGEMBANGAN PRIBADI SERTA LINGKUNGAN SOSIAL DAN PELESTARIAN BUDAYA NASIONAL “

  Misi.
MISI merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai sebagaimana yang tertuang didalam Visi, sehingga Misi akan menjadi acuan dan pedoman dalam merumuskan tujuan dan sasaran.
Adapun MISI Radio Sido Mukti  Fm adalah :
1.       Menyampaian informasi yang akurat terpecaya
2.       Perwujudan dunia hiburan tanpa menganggu aktifitas
3.       Mendidik dan melestarikan seni  budaya  regional maupun nasional
4.       Menyalurkan kreatifitas kawula muda serta memerangi Narkotika dan obat terlarang.

Pejabat Tanjab Timur Ketangkap Nyabu

Sidomukti fm .Sat Resnarkoba Polres Tanjung Jabung Timur, Rabu (6/2) sekitar pukul 11.00 WIB menangkap oknum pejabat Pemda Tanjung Jabung Timur berinisial DD (28). Ia ditangkap karena terlibat kasus narkotika jenis sabu-sabu.

Bahkan, oknum PNS di Badan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan dan Kelurahan (BPMPDK) Kabupaten Tanjab Timur yang menjabat sebagai Kasubid Kepegawaian saat diringkus tengah mengkonsumsi dan memiliki sabu-sabu seberat 3,4 gram.

Kapolres Tanjab Timur AKBP Bambang Heri melalui Kasubag Humas Aipda Dede Hidayat yang dikonfirmasi mengiyakan adanya penangkapan tersebut. Menurutnya, anggota Sat Resnarkoba melakukan penangkapan berdasarkan informasi yang didapat bahwa ada rumah yang sering digunakan sebagai tempat pesta narkoba.

"Rabu,(6/2) kemarin diamankan oknum PNS di Badan BPMPDK. Saya tidak tahu jabatannya apa," kata Dede Hidayat, Kamis kemarin.

Saat penangkapan kata Kasubag Humas, DD sedang berbaring di kasur dan ditemukan juga barang bukti (BB) yang digunakan untuk mengkonsumsi narkotika diduga sabu-sabu. Kepada penyidik, DD mengaku tiga paket sabu-sabu seberat 3,4 gram itu digunakan untuk kebutuhannya sendiri. Menurut DD kepada penyidik, dia mengkonsumsi narkotika sejak 2010 lalu. Dan, sabu sebanyak 3,4 itu ia gunakan untuk dipakai sendiri dan untuk stok.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, status DD sebagai pemilik dan pengguna. Pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini. Untuk barang bukti, selain sabu-sabu 3,4 gram, juga disita timbangan, handphone, satu bungkus plastik obat, dan uang Rp 300 ribu. Serta, seperangkat alat hisap sabu berupa bong, mancis, pirek, dan dua buah tas.

Pada hari yang sama kata Kasubag Humas, Sat Reskrim Polres Tanjung Jabung Timur juga Sabar (39) warga Sulawesi Selatan selaku kurir. Anggota menangkapnya di Kelurahan Singkep Kecamatan Muara Sabak Barat pukul 14.40 WIB, barang bukti 5 jie narkotika jenis sabu-sabu.


Penulis : budi
Editor : ridwan
Sumber : Tribun Jambi