Bali - Kubu calon Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto menegaskan
ingin bersaing secara fair dengan meninggalkan cara-cara kotor seperti
black campaign menjelang pelaksanaan Munaslub.
Koordinator tim pemenangan Setya Novanto, Nurul Arifin mengungkapkan,
pihaknya tidak ingin terjebak dalam permainan black campaign yang
dilakukan calon lain seperti isu kasus 'Papa Minta Saham' yang terus
didengungkan menjelang munaslub.
"Jadi kami lebih fokus melakukan strategi-strategi pemenangan secara fair," ujarnya, Jumat (13/5).
Dia mengakui, pemberitaan tentang Novanto menjelang munaslub sudah
semakin tendensius dan membuat simpang siur, sehingga membentuk opini
negatif. Karena itu, tim pemenangan Novanto menegaskan bahwa mantan
Ketua DPR ini tidak terbukti secara hukum baik data maupun fakta dalam
kasus 'Papa Minta Saham'.
"Itu sudah clear. Tapi karena sekarang situasi sedang panas, apapun bisa dikapitalisasi dan dipolitisasi," tambah Nurul.
Menurut mantan anggota Komisi II ini, Novanto bukan sososk yang suka
berpolemik dan berkonflik. Karena itu, apapun yang dilakukan oleh lawan
politiknya akan dihadapi secara fair, dan tidak mau terperangkap
permainan lawan yang mengakibatkan fokus memenangi munaslub menjadi
hilang.
Nurul juga tidak mengetahui kenapa banyak tudingan miring ditujukan
pada Novanto. Namun, dia optimistis Novanto mampu menjaring suara untuk
menduduki kursi ketua umum. Apalagi, Novanto juga telah berkeliling ke
34 provinsi guna menemui pemilik suara.
"Saat itulah Novanto menjelaskan dengan clear apa yang sebenarnya
terjadi dan hal itu akan menyublimasi semua tuduhan orang padanya,"
papar Nurul.
Dia menyatakan, Novanto akan membawa kemajuan signifikan bila terpilih
menjadi Ketua Umum Golkar. Terlebih, masih tersisa 3,5 tahun menjelang
pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden mendatang.
"Beliau figur pekerja keras yang sangat detail. Saya optimistis beliau
bisa mengembalikan Golkar untuk menjadi besar," kata Nurul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar