Kamis, 06 Maret 2014

Jambi Punya Jembatan Anyar Senilai Rp. 225 Miliar

Warga Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi, menyambut gembira rampungnya pembangunan jembatan Muarasabak. Nilainya cukup fantastis, yakni menelan dana Rp225 miliar. Rencananya bakal diresmikan Oktober mendatang yang bertepatan hari jadi kabupaten tersebut yang ke-13.

Suratman, 37 tahun, salah seorang warga Desa Kotabaru, Kecamatan Geragai, Kabupaten tanjungjabung Timur, mengungkapkan, jika dirinya sangat gembira akan difungsikan jembatan yang membelah bagian hilir Sungai Batanghari tersebut.

"Kami menyambut baik setelah dibangunnya jembatan ini, karena sudah cukup lama mengharapkan itu. Keberadaan jembatan ini tentu saja akan dapat mempermudah warga daerah ini mengeluarkan hasil pertanian dan perkebunan kami," ujarnya, Kamis, 13 September 2012.

Menurut Suratman, selama ini warga setempat harus menggunakan jasa kendaraan sungai untuk mengakut hasil panen mereka, sehingga membutuhkan biaya tidak sedikit.

Sementara itu, Bupati Tanjungjabung Timur Zumi Zola, menyatakan peresmian jembatan Muarasabak dengan panjang 737 meter dan lebar sembilan meter itu, bertepatan peringatan hari jadi kabupaten ini Oktober mendatang.

"Sebelumnya akan terlebih dahulu diadakan syukuran atas selesainya jembatan kebanggaan masyarakat di Tanjungjabung Timur," ujarnya.

Walau demikian pemerintah kabupaten setempat memulai akses jembatan itu, Jumat, 14 September besok.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanjungjabung Timur Mahmulis, mengatakan, meski akan dibuka untuk umum, pihaknya sementara akan tetap membatasi kendaraan yang melewati jembatan tersebut.

Pertimbangannya lebih lanjut dikatakan Mahmulis, ada beberapa titik jembatan yang berada di kawasan Muarasabak seberang yang masih terbuat dari kayu, sehingga cukup rawan bila dilalui kendaraan dengan tonase berat.

"Kendaraan yang boleh melintas sementara dibatasi paling berat bertonase tiga ton. Untuk kendaraan angkutan sawit maupun alat berat lainnya belum bisa melintas. Menunggu ada perbaikan jembatan kayu yang lokasinya di seberang jembatan Muarasabak," katanya.

Awal pengoperasian jembatan Muarasabak, Dinas Pekerjaan Umum setempat juga akan menempatkan petugas jaga khusus untuk memantau aktifitas kendaraan yang melintas.

Selain membelah sungai Batanghari jembatan terpanjang di kabupaten paling timur Provinsi Jambi itu juga berfungsi untuk menghubungkan delta Berbak dan Sabak Daratan.

Pembangunan jembatan Muarasabak dinilai akan memangkas transportasi darat di daerah itu sehingga dapat menekan biaya transportasi masyarakat untuk mengangkut hasil bumi maupun perikanan, selama ini menggunakan transportasi sungai.

Hanya saja, pada perkembangannya jembatan itu banyak menuai polemik. Sejumlah kalangan pelayaran termasuk Pemprov Jambi menilai ketinggian jembatan 12,5 meter tidak sesuai standar, karena bisa mengganggu aktifitas pelayaran di sungai Batanghari.

Sebelumnya, mantan Bupati Tanjungjabung Timur Abdullah Hich, bahkan sempat meminta pandangan hukum kepada Kejaksaan Agung, terkait pembangunan jembatan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar