Jumat, 13 Mei 2016

DIGITALISASI RADIO

 
       Bagaimana dengan masa depan industri radio di Indonesia? Setahap demi setahap siaran radio analog bakal digantikan dengan siaran radio digital. Meskipun saat ini masyarakat cukup menikmati saluran radio analog lewat frekuensi AM dan FM, namun tak bisa dipungkuri frekuensi tersebut sangat rentan terhadap gangguang (noise) sehingga siarannya tidak jernih sampai ke telinga pendengar untuk lokasi tertentu yang jauh dari pemancar.
        Digital Audio Broadcasting (DAB) merupakan teknologi yang dipakai untuk siaran radio digital. DAB dirancang oleh konsorsium penyiaran Eropa pada awal 1981. Infrastruktur radio digital tersebut merupakan sistem penyiaran radio dengan memakai sistem multipleksing dan teknik kompresi (codec). Caranya dengan menggabungkan sejumlah audio/data stream dalam satu kanal broadcast yang lazim disebut DAB multiplexer sehingga setiap stasiun penyiaran radio dapat menempati slot pada multiplexer dengan bit rate yang berbeda atau sama, sesuai kebutuhan. Penggunaan sistem codec dalam siaran radio digital akan meningkatkan kualitas suara siaran, serta memperlebar rentang frekuensi antar stasiun radio digital. Pasalnya, radio digital hanya membutuhkan frekuensi sekitar 60 Khz, sementara radio analog membutuhkan 350 Khz.

Keunggulan siaran radio digital dibanding analog antara lain:

 1. Kualitas suara lebih baik, mendekati kualitas CD, dan lebih tahan terhadap noise. Selain itu, kualitas suaranya sangat stabil, bahkan bisa didengar secara baik dalam mobil dengan kecepatan 300 KM/jam.

 2. Siaran radio digital bisa dilengkapi layanan transmisi data atau radiotext yang sering disebut dengan nama Dynamic Label Segment (DLS), yang dapat dipakai untuk informasi lalulintas, informasi lagu yang sedang diputar, running text. Bahkan di Jepang teknologi DLS digunakan untuk penyebaran informasi potensi bencana.

 3. Siaran radio digital yang memiliki single frequency network sehingga dalam satu kanal bisa dipakai oleh enam program radio. Artinya rentang frekuensi radio lebih kecil.

 4. Dari sisi biaya, daya pancar atau transmiter sangat rendah sehingga terjadi efisiensi infrastruktur yang berdampak pada turunnya biaya produksi dari stasiun radio.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar